Devide et Impera! Menaklukan Dapur!
Jumat, April 16, 2010 by rancang bangun arsitektur dan interior -ruang Widjaja- in Labels: , , ,



Masih ingat pelajaran sejarah jaman SD? Pada masa penjajahan Belanda dulu, dikenal istilah Devide et Impera, atau politik memecah belah. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengendalianan target jajahannya.


Nah.. Teknik yang sama juga diterapkan dalam pengaturan area dapur. Tujuannya sama, mempermudah pengendalian, namun dengan maksud yang baik tentunya, untuk memaksimalkan dan meningkatkan efektivitas ruang dapur. 




Pada dasarnya, dapur dapat dibagi menjadi 2 area, yaitu Basic Area dan Area Tambahan. Basic area adalah area kerja utama yang diperlukan dan biasanya mutlak ada dalam sebuah layout dapur. Sementara Area Tambahan adalah area - area kerja yang sifatnya custom, bergantung keinginan dan kebutuhan pemilik. Berikut penjelasan lebih lanjutnya. 




A. BASIC AREA
Dalam penataan dapur, sebisa mungkin dibuat pemisahan antara 4 fungsi atau aktifitas utama (centers) dalam dapur, yaitu Penyimpanan, Pembersihan, Persiapan, dan Pengolahan
Berikut kita preteli masing- masing area tersebut.


1. Area Pembersihan. Menampung aktifitas cuci, baik itu makanan maupun cucian (piring, gelas, dsb). Pada area ini, setidaknya dibutuhkan 3 kolom counter yang terdiri dari :
  • 1 kolom untuk rak piring +/- 60cm
  • 1 kolom di bawah sink sebagai akses maintenance pipa kitchen sink, sekaligus dapat     dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan sabun dsb. +/- 80-90cm
  • 1 kolom untuk penyimpanan perlengkapan makan, seperti sendok, garpu, dll. +/- 40 -60cm 



2. Area Penyimpanan. Adalah area dimana kita menempatkan lemari pendingin. Sisakan space pada counter yang paling dekat posisinya dengan lemari pendingin, +/- 45cm sebagai area "bongkar muat" dari kantong belanja ke dalam lemari pendingin. Perlu diperhatikan perletakkan lemari pendingin ini, sebaiknya tidak terlalu rapat ke dinding, dan bila diapit oleh lemari lain, sebaiknya diberi jarak yang cukup. Hal ini ditujukan agar panas yang dihasilkan dari lemari pendingin dapat bersirkulasi dengan baik, sehingga tidak merusak lemari pendingin itu sendiri atau lemari di dekatnya.


3. Area Persiapan. Di sini bahan- bahan mentah diolah sebelum dimasak. Setidaknya sediakan space 90 sampai 100 cm untuk mengakomodir fungsi ini. Siapkan juga outlet listrik untuk perlengkapan- perlengkapan food processor seperti mixer dan perlengkapan- perlengkapan lainnya. Gunakan ruang penyimpanan di area ini untuk bahan- bahan kering, seperti tepung, bumbu, stock minyak dsb. Untuk ketinggian counter di area ini bisa juga dibuat lebih rendah, bergantung pada fisik pengguna. Karena kegiatan di area ini membutuhkan kenyamanan dalam penggunaannya.




4. Area Pengolahan. Di area ini diletakkan kompor, dan bila ada, oven atau set oven vertikal.  Untuk membuat area pengolahan lebih efektif dalam mewadahi fungsinya gunakan penyimpanan di area ini untuk perlengkapan- perlengkapan memasak seperti wajan, loyang dsb. Untuk posisi kompor sebaiknya agak dijauhkan dari jendela. Tujuannya untuk menghindari resiko kebakaran yang disebabkan oleh angin. 
Sama dengan area persiapan, ketinggian counter di area ini juga bisa lebih rendah dari ketinggian counter yang lain. Terutama bila menggunakan kompor counter top yang menumpang di atas counter.




B . AREA TAMBAHAN
Selain keempat area basic di atas, ada juga dapur dengan area tambahan semisal area baking bagi pemilik dapur yang gemar membuat kudapan atau kue, area bar dan area makan yang dapat ditampilkan sebagai 1 unit atau terpisah sama sekali. Area tambahan ini sifatnya sangat custom, bergantung pada selera dan kebutuhan masing - masing. Bahkan pada beberapa buku referensi ada yang menambahkan area kerja dalam bentuk kantor di dapurnya.


Pada beberapa situasi, ukuran ruang dapur yang tersedia mungkin tidak mencukupi untuk menerapkan pembagian fungsi seperti di atas. Maka dalam hal tersebut, dapat dilakukan efisiensi dengan menggabungkan beberapa area menjadi satu. Misalnya dengan menggabungkan area persiapan dengan penyimpanan, dimana meja persiapan dapat difungsikan pula sebagai area "bongkar muat". Lalu area persiapan yang diposisikan berdekatan dengan area pengolahan, dan lain sebagainya. 


Pemisahan area ini, sekali lagi, ditujukan untuk mempermudah dan meningkatkan efektifitas  kegiatan di dapur, sehingga kegiatan memasak bisa menjadi satu kegiatan yang menyenangkan dan dapat dinikmati. Karena keindahan dapur bukan terletak semata- mata pada bagus tidaknya tampilan kitchen set, sink, kompor built in. Namun yang terpenting adalah, bagaimana aktivitas di ruang tersebut menjadi efisien dan efektif dan tentu saja, menyenangkan. 
Selamat merencanakan dapur Anda!




See you again on next articles!


*sumber : Planning and Remodeling Kitchens by sunset Book



Posting Komentar