Perencanaan Dapur
Minggu, Maret 21, 2010 by rancang bangun arsitektur dan interior -ruang Widjaja- in Labels: , ,



Seorang klien pernah berujar,"Rumah yang baik menurut saya adalah rumah yang punya kamar mandi bersih dan dapur yang nyaman."

Suka atau tidak, belakangan dapur telah menjadi bagian tersendiri dalam penataan sebuah hunian, baik itu apartemen ataupun rumah tinggal. Tak jarang sebuah rancangan hunian menjadikan dapur sebagai point of interest, ditampilkan sebagai dapur bersih (atau lebih dikenal sebagai pantry) maupun ditampilkan sebagai dapur basah, dimana kegiatan masak, persiapan memasak dan lainnya dilakukan. Tidak jarang orang rela merogoh kocek dalam - dalam, membeli perlengkapan - perlengkapan dapur kelas satu, demi mendapatkan dapur yang dapat dibanggakan.






Sekilas tentang dapur, secara garis besar dapat dibagi ke dalam 5 tatanan (layout) dasar sebagai berikut:

1. Single counter
Layout single counter cocok untuk diaplikasikan pada ruang yang kecil dan terbatas, semisal apartemen atau rumah rumah kecil. Seluruh kompor, sink dan lemari pendingin berada pada satu baris. Layout ini akan menjadi efisien ketika kitchen sink berada di tengah. Kelemahan utamanya, area kerja tidak membentuk segitiga kerja (bidang yang muncul bila kita menhubungkan posisi 3 elemen utama dapur, yaitu kompor - sink - dan penyimpanan)


2. Two counter layout
pada layout ini dapur dibagi menjadi 2 sisi. Merupakan tipe layout yang biasanya paling ekonomis untuk dibuat. Kelemahannya adalah koridor di antara kedua counter dapur, yang adalah area kerja, mau tidak mau akan bercampur dengan arus sirkulasi penghuni, terutama bila dapur terletak di antara dua ruangan yang berhubungan.


3. L - shaped kitchen
Secara bentukan, layout L merupakan bentuk yang cukup populer. Layout ini memungkinkan area kerja terpisah dari lalu lintas / sirkulasi, sehingga area kerja bisa dimanfaatkan maksimal. Keberadaan bagian sudut juga menjadi salah satu titik lemahnya. Perlakuan terhadap titik sudut ini memerlukan perencanaan yang baik agar tidak menjadi area terbuang.


4. U - shaped kitchen
Layout ini membutuhkan ketersediaan ruang dalam ukuran yang cukup besar. Namun penataan dapur dalam bentuk U ini bisa dikatakan merupakan bentuk yang paling efisien. Karena memungkinkan perletakan kompor - sink - dan lemari pendingin dalam lingkup yang kompak (jarak satu sama lain tidak terlalu berjauhan). Sayangnya, seperti pada bentuk L, pada bentuk U ini terdapat titik sudut yang memerlukan perhatian dalam perencanaannya.


5. Island Kitchen

Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai layout di atas, kecuali pada layout "two counter". Island counter adalah meja yang terlepas (freestanding), bisa juga mobile. Biasa difungsikan sebagai meja cuci, potong atau bahkan kompor. Pada aplikasinya juga sering dijadikan meja makan mini.
Keberadaan island counter ini dapat secara efektif menjadi pembagi ruang kerja, terutama pada dapur dengan ukuran besar.


Kelima pola dasar ini menjadi dasar untuk pengolahan dapur. Selain pengaturan elemen elemen pendukung seperti appliances atau perkakas dapur dan area kerja, perlu diperhatikan juga aspek pencahayaan dan yang terutama penghawaan. Baik itu buatan ataupun alami.

Next on, beberapa tips pengaturan counter kitchen. Stay tune okay!


Best regards



Andi Widjaja, ST

Posting Komentar